Cara Aman Ber-Facebook

D

i era modern seperti sekarang ini, banyak fasilitas komunikasi yang ditawarkan untuk memberi berbagai kemudahan. Salah satu sarana komunikasi yang sedang digandrungi banyak kalangan adalah internet. Bahkan, kebutuhan internet seolah sudah menjadi gaya hidup bagi beberapa kalangan. Dari internet, kita bisa dengan mudah mendapat informasi apapun dengan lengkap. Bahkan, informasi tentang peristiwa yang terjadi saat ini di belahan dunia lain yang jauh dari tempat tinggal kita, dapat kita ikuti melalui internet pada saat ini juga.

 

Salah satu situs internet yang paling banyak dikunjungi dan dimanfaatkan adalah situs Facebook. Facebook adalah situs web jaringan sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg. Awalnya hanya untuk linkungan sendiri yang digunakan untuk komunikasi antarmahasiswa lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School.

Hingga Juli 2007, situs ini memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia. Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi, dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serika, mengungguli situs

publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya. Bahkan, sekarang Facebook merupakan situs peringkat nomor satu yang di cari orang Indonesia di Google Search.

Sebagaimana layaknya fasilitas komunikasi  yang lain, Facebook memiliki sisi positif sekaligus sisi negatif.

Kearifan pengguna Facebook tentu saja sangat menentukan sisi mana yang akan dimanfaatkan. Pertanyaan yang muncul, bagaimana cara

memanfaatkan Facebook secara aman? Ada beberapa hal bisa disarankan untuk dapat memanfaatkan Facebook dengan aman dan nyaman, di antaranya :

1.      Sebaiknya tidak  terlalu lengkap memasang profil atau data diri di Facebook. Tentunya semakin lengkap profil/data diri terpasang, semakin mudah mendapatkan teman, tetapi di sisi lain semakin berisiko pula data diri kita disalahgunakan (abused).

2.      Sebaiknya tidak  memasang foto-foto diri yang sekiranya Anda sendiri tidak akan merasa nyaman apabila foto tersebut tersebarluaskan secara bebas. Ingatlah, walau foto tersebut ”hanya” diposting di akun facebook, sebenarnya itu sama saja dengan menyebarluaskan foto tersebut ke publik. Sekali tersebar, sulit mencabut foto Anda dari Internet.

3.      Sebaiknya tidak  sembarangan ‘’add friend’’ atau melakukan approval atas permintaan seseorang untuk menjadi teman Anda. Cara memilah dan memilihnya mudah, yaitu lihat saja berapa jumlah ”mutual friends” (teman bersama, satu sekolah, satu perguruan tinggi) antara Anda dengan seseorang tersebut. Semakin sedikit ”mutual friends”-nya, berarti semakin sedikit teman-teman Anda yang kenal dengan dirinya, yang berarti semakin berisiko tinggi. Pastikan Anda hanya menerima ”pertemanan” yang ”mutual friends”-nya cukup banyak.

4.      Sebaiknya tidak  sembarangan menerima tag photo, berupayalah lebih sefektif. Artinya, sekali Anda terjun ke Facebook, rajin-rajinlah memeriksa ”keadaan sekeliling”. Karena kita kadang menemukan foto diri kita yang di-upload dan di-tag oleh orang lain, padahal kita tidak suka foto tersebut disebarluaskan. Segera saja kita ”untag” diri kita dari foto tersebut dan kalau perlu minta teman kita yang melakukan upload foto tersebut untuk mencabutnya.

5.      Jangan tunda-tunda, ketika Anda menemukan data atau profil Anda digunakan oleh pihak lain untuk hal-hal di luar kontrol, segeralah bertindak. Laporkan langsung ke pengelola layanan untuk segera mencabut informasi tersebut. Atau, mintalah bantuan pada orang atau pihak yang sekiranya bisa atau paham bagaimana mengatasi hal itu.

6.      Jangan mudah termakan bujuk rayu orang yang baru dikenal di Facebook. Perlu Anda ingat bahwa seringkali orang menyamarkan identitas aslinya di dunia maya, memasang foto profil berupa artis idolanya.

7.      Dampingi putra-putri Anda ketika ber-Facebook, bila perlu orang tua berteman di facebook dengan menggunakan profil palsu, semata-mata untuk melindungi putra-putri kita. Facebook, sebenarnya bisa dipakai untuk saling memberi semangat teman-teman kita. Berilah dukungan, pujian kepada teman Anda, karena yakinlah akan terjadi keajaiban dalam hidup bila kita sering memberi semangat pada orang lain.

8.      Makin sering membagikan rasa, dalam bentuk dukungan pujian dan sebagainya, akan semakin sehat dan kaya, seperti dalam buku ‘’The Power’’. Jangan jadikan Facebook untuk sarana pertengkaran. Sangat tidak bijak bila pertengkaran kita termuat di Facebook, karena bisa jadi itu bukti hukum yang menjerat kita. Pemah terjadi remaja putri yang terlibat masalah percintaan menumpahkan amarahnya di Facebook, dan akibatnya menjadi masalah hukum. Siapa yang menabur angin, dia akan memanen badai.

Pada dasarnya, menggunakan situs Facebook tidak ubahnya berkomunikasi dengan banyak orang. Hanya saja sarana yang digunakan adalah sarana maya. Oleh karena itu, perlu juga kita memperhatikan etika pada saat ber-Facebook atau yang lebih dikenal dengan istilah etika Sosial Networking di antaranya :

1.       Jangan umbar banyak informasi tentang diri Anda  apalagi yang bersifat pribadi. Anda  tak akan pernah tahu apa saja yang bisa terjadi ke depannya. Ingat, dunia maya meski menyenangkan tetap penuh dengan resiko dan juga orang-orang jahat.

2.       Sama seperti di atas, hal yang bersifat pribadi lebih baik tidak diceritakan, tidak dipublikasikan di ‘Status’. Jangan sampai ‘dapur kita’ diumbar di forum oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

3.       Berilah porsi komentar yang sewajarnya. Ingat pada siapa kita berkomentar, pada teman, guru, dosen atau orangtua. Jangan terkesan bebas berbicara dan komentar seenaknya. Hormati dan hargai mereka meski di Facebook sekalipun.

4.       Kenali perbedaan antara ‘Wall’ dan ‘Message’. Suatu pernyataan yang menyangkut hubungan pribadimu dengan pasangan sebaiknya tidak usah terlalu di ekspose di ‘Wall’. Ini menghindari keisengan orang yang sirik dengan hubungan kalian. Akan lebih pas jika diungkapkan di ‘Message’.

5.       Jangan pernah mengubah status hubungan Anda  jika tidak didasari kesepakatan bersama antara Anda dan pasangan. Beberapa kasus buruk terjadi akibat seseorang mengubah statusnya secara sepihak. Jangan lupa, teman-teman Anda atau teman pasangan Anda bisa mengetahui hal ini dengan cepat.

6.       Jangan banjiri akun Facebook Anda dengan banyak foto, atau video. Narsis boleh, tapi jangan terlalu over. Memasang foto pribadi yang terlalu berani mengundang keisengan orang lain untuk hal-hal yang tentu akan merugikan diri Anda juga.

7.       Secara etika memang kurang sopan mengundang teman ke acara yang sifatnya pribadi (semisal undangan ultah, syukuran kelulusan) via milis atau bahkan Facebook. Sebaiknya kirimkan undangan langsung ke alamat yang bersangkutan.

8.       Jangan lupakan keberadaan teman yang berperan sebagai ‘penghubung’ sahabat Anda di Facebook. Katakan dari siapa Anda tahu profil mereka.

9.       Siapkan mental ketika berteman dengan ’someone’ yang pernah jadi bagian dari masa lalu Anda. Beberapa ‘Status’ yag dia tulis bisa jadi membuat Anda cemburu. Butuh kedewasaan untuk bisa menghadapi ini semua.

Sumber :

1. http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/01/24/135190/10/Cara-Aman-Ber-Facebook

2. http://remaja.suaramerdeka.com/2009/04/20/etika-social-networking-bagi-facebook-ers/

3. http://suaramerdeka.com/v1/index.php/pendidikan/newsdetail/48517/Belajar-dengan-Facebook-Mungkinkah

4. http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/websites/1918499-pengertian-facebook/

S. Rozikin, SMP Negeri 5 Batang

 

Tinggalkan komentar